Rabu, 21 Agustus 2013

PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MELETUS DAN GEMPA BUMI


PROSEDUR TETAP

Nomor : Protap/          /II/2012


Tentang


PENANGGULANGAN BENCANA GUNUNG MELETUS DAN GEMPA BUMI



I.          PENDAHULUAN



            1.         Umum.

a.         Bencana gunung meletus dan gempa bumi merupakan suatu peristiwa atau  rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh peristiwa alam yang mengakibatkan korban jiwa, penderitaan manusia, kerugian harta benda, kerusakan alam lingkungannya, kerusakan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan  masyarakat.

            b.         Dengan adanya bencana tersebut perlu diadakan penanggulangan          secara terencana, terkoordinir, terpadu, cepat dan tepat.
           
            c.         Mencermati hal tersebut maka Yonarmed-7/105 GS perlu menyusun          Protap Penanggulangan Bencana Gunung Meletus dan Gempa Bumi di Satuan.

            2.         Maksud dan Tujuan.
           
            a.         Maksud.        Memberikan penjelasan bagi anggota Yonarmed-7/            105 GS dalam menanggulangi bencana gunung meletus dan gempa bumi.
           
            b.         Tujuan.          Sebagai pedoman bagi seluruh anggota  agar didapat           kesamaan dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana gunung   meletus dan gempa bumi.

3.         Dasar.

            a.         Surat Telegram Pangdam Jaya Nomor : ST / 139-02/VI/1992, tanggal          7  Juni 1992, tentang penyusunan Protap Satuan.

b.         Program Kerja Yonarmed-7/105 GS TA 2012, bidang Operasi.

c.         Pertimbangan Komando dan Staf Yonarmed-7/105 GS.

           



            4.         Ruang Lingkup dan Tata urut.               Ruang lingkup Protap ini meliputi            ketentuan umum kegiatan, pelaksanaan, komando dan pengendalian dengan           tata urut sebagai berikut :
                       
                        a.         Pendahuluan.

b.         Ketentuan Umum Kegiatan.

            c.         Pelaksanaan.

d.         Komando dan Pengendalian.

e.         Penutup.


II.         KETENTUAN UMUM



            5.         Umum.           Untuk mengatur kegiatan penanggulangan bencana gunung         meletus dan     gempa bumi, maka perlu dibuat ketentuan sehingga dapat   dilaksanakan  dengan baik dan mencapai sasaran.

            6.         Penanggulangan gunung meletus dan gempa bumi di Yonarmed-7/105 GS        diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

a.         Penanggulangan bencana alam dilaksanakan oleh seluruh anggota.

            b.         Anggota melaksanakan kegiatan dalam hubungan kelompok yang            sudah ditentukan.

            c.         Anggota yang tertua tiap kelompok bertanggung jawab atas pelaksanaan             kegiatan kelompoknya dan selalu melaporkan situasi dan     kondisi yang             berkembang di lapangan kepada Satuan Atas.

            d.         Selalu koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait lainnya.  


III.        PELAKSANAAN


            7.         Umum.           Bahaya gunung meletus dan gempa bumi sangat       membutuhkan perhatian yang khusus dan cermat agar dalam            penanganannya dapat berhasil dengan             efektif dan efisien.  Dengan demikian agar        penanggulangan bencana dapat berjalan sesuai harapan maka perlu dibuat            suatu Protap Satuan tentang penanggulangan            bencana gunung meletus dan          gempa  bumi.
           
            8.         Penanggulangan Bencana.

                        a.         Apabila terjadi bencana gunung meletus maupun gempa bumi harus segera dilakukan penanggulangan agar tidak menimbulkan kerugian yang besar terhadap korban jiwa dan harta benda.
                       

                        b.         Seluruh anggota harus melaksanakan usaha dan upaya      penanggulangan bencana gunung meletus dan  akibat yang mungkin timbul setelah kejadian tersebut.

                        c.         Menyiapkan sarana yang ada dalam usaha pertolongan dan           penyelamatan manusia maupun alat peralatan (senjata) dan harta benda.

                        d.         Komando harus mampu mengkoordinir cara penanggulangan serta           beberapa unsur penunjangnya.

                        e.         Untuk penanggulangan bencana gunung meletus maupun gempa bumi perlu dibentuk Satuan pelaksana dengan tugas dan fungsinya sebagai berikut :

                                    1)         Regu Kesehatan segera memberi pertolongan pertama pada           korban bencana gunung meletus.

                                    2)         Anggota Rai Markas bekerja sama dengan Regu Kesehatan            untuk memindahkan korban ke tempat yang lebih aman.

                                    3)         Ton I tiap-tiap Rai melaksanakan tugas pencarian dan           penyelamatan terhadap anggota dan keluarga yang tertimpa bencana         tersebut.

                                    4)         Pokkorai tiap-tiap Rai melakukan pemantauan dan     pengawasan untuk mencegah timbulnya bencana susulan.

5)         Piket Yon / Piket seluruh Rai dan anggota perhubungan beserta Si Ang menyiapkan sarana angkutan untuk memperlancar arus pertolongan dan penyelamatan apabila dimungkinkan evakuasi anggota beserta keluarga serta penyampaian berita kepada Komando Atas.
                          
            6)         Peleton II dari tiap-tiap Rai :

            a)         Memindahkan anggota beserta keluarga yang terkena           bencana dari lokasi sementara ke tempat yang lebih aman.
           
            b)         Menyelamatkan barang-barang, dokumen / surat-surat          penting.

            c)         Menjamin keamanan dari barang-barang yang             diselamatkan.

                                    7)         Anggota dapur segera menyiapkan pembekalan untuk          memberikan pelayanan pada anggota dan keluarga yang dievakuasi        serta anggota yang melaksanakan tugas.

                                    8)         Peleton III Regu 1 tiap-tiap Rai melakukan pembuatan /         perbaikan sarana yang diperlukan.

                                    9)         Ton III Regu 2 tiap-tiap Rai melakukan penanggulangan       secara maksimal dengan menggunakan sarana dan prasarana yang    ada.

10)      Ton III Regu 3 tiap-tiap Rai melaksanakan pengamanan :

            a)         Melarang orang-orang yang tidak dikenal atau yang   dicurigai memasuki daerah bencana dengan maksud tertentu.

            b)         Menjaga keamanan dan ketertiban dilokasi terjadinya            bencana.

11)      Pokkoyon bertugas sebagai Komando dan pengendali seluruhnya.

            9.         Konsolidasi.               Setelah situasi bencana gunung meletus dan gempa bumi             selesai segera mengadakan pemeriksaan terhadap lokasi bencana sebagai bahan        laporan ke Komando Atas.

 

IV.       KOMANDO DAN PENGENDALIAN



            10.       Pengendalian.         Pengendalian setiap kegiatan berada pada Komandan          Batalyon.

            11.       Komando.

            a.         Posko Utama berada di Mayon.

            b.         Posko Taktis menyesuaikan kegiatan di lapangan.

 

V.        PENUTUP



            12.       Demikian Protap Penanggulangan Bencana Gunung Meletus dan Gempa          Bumi             dibuat sebagai pedoman bagi anggota Yonarmed-7/105 GS agar dapat     memperkecil             kerugian baik harta benda maupun korban jiwa. Hal – hal yang       belum tercantum dalam Protap ini akan ditentukan kemudian.  



 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar